"LAPORAN OBSERVASI MONUMEN PANCASILA SAKTI"
LAPORAN OBSERVASI
MONUMEN PANCASILA SAKTI
Di Susun Oleh :
Devy Alfaini
170113020092
AP M-259
POLITEKNIK LP3I JAKARTA
KAMPUS KRAMAT
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 1.1 Latar Belakang
Pada masa orde lama banyak terjadi pemberontakan di
Indonesia yaitu dikarenakan adanya berbagai perubahan paham, nilai, dan
ideologi dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara yang tidak
sesuai dengan Pancasila. Sehingga hal-hal tersebutlah
yang menciptakan berbagai hambatan dan ancaman yang dapat berisiko
membahayakan persatuan dan perjuangan bangsa Indonesia dalam mempertahankan
kemerdekaan bangsa Indonesia. Seperti, munculnya paham Komunis (PKI) yang tidak
sesuai atau sejalan dengan nilai-nilai Pancasila.
Partai Komunis Indonesia (PKI) merupakan partai komunis yang terbesar di seluruh dunia, di luar Tiongkok dan Uni Soviet.
Sampai pada tahun 1965 anggotanya berjumlah sekitar 3,5 juta, ditambah 3 juta
dari pergerakan pemudanya. PKI juga mengontrol pergerakan serikat buruh yang
mempunyai 3,5 juta anggota dan pergerakan petani Barisan Tani
Indonesia yang mempunyai 9 juta anggota.
Termasuk pergerakan wanita (Gerwani),
organisasi penulis dan artis dan pergerakan sarjananya, PKI mempunyai lebih
dari 20 juta anggota dan pendukung.
Berdasarkan penjelasan diatas,
maka menjadi dasar bagi penulis dalam membuat laporan observasi dengan judul “MONUMEN PANCASILA SAKTI”. Karena
didalam karya tulis ini berisi mengenai sebuah monumen yang didalamnya terdapat
sejarah perjuangan para pahlawan revolusi melawan PKI untuk mempertahankan
keutuhan pencasila. Maka dari itu penulis berharap agar para pembaca dapat
mengenang jasa-jasa pahlawan revolusi kita.
1.2 1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan
latar belakang di atas, penulis mengidentifikasikan masalah sebagai berikut :
1. Bagaimana sejarah singkat terbentuknya monumen
pancasila sakti ?
2. Bagaimana keadaan lingkungan dan pelataran di monumen
pancasila sakti ?
3. Peristiwa apa saja yang terjadi di Lubang Buaya ?
1.3 1.3 Tujuan Pembahasan Masalah
1. Agar penulis mengetahui mengenai sejarah singkat
terbentuknya monumen pancasila sakti
2. Agar penulis mengetahui keadaan lingkungan dan
pelataran di monumen pancasila sakti
3. Agar penulis mengetahui peristiwa apa yang
terjadi di Lubang Buaya
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Sejarah
Singkat Terbentuknya Monumen Pancasila Sakti
Monumen
ini dibangun di atas lahan seluas 9 Hektar, atas prakarsa Presiden ke-2
RI, Soeharto. Dibangun untuk mengingat perjuangan
para Pahlawan Revolusi yang berjuang mempertahankan ideologi
negara Republik Indonesia, Pancasila dari
ancaman ideologi komunis.
Monumen ini terletak di Kelurahan
Lubang Buaya, Kecamatan Cipayung, daerah ini merupakan bekas kebun karet di
pinggir kompleks Lapangan Udara Halim Perdana Kusuma, sedangkan
sebelah timur adalah Pasar Pondok Gede,
dan sebelah barat, Taman Mini Indonesia
Indah.
Lubang Buaya adalah tempat yang dikuasai oleh PKI
sebagai tempat memberikan latihan kemiliteran kepada para anggota pasukan
untuk mempersiapkan pemberontakan yang bertujuan menggantikan Dasar Negara
Pancasila dengan Komunis yang bertentangan dengan pancasila. Pemberontakan
pertama dilancarkan pada tanggal 18 September 1948 di Madiun. Setelah gagal,
PKI kembali melancarkan pemberontakan kedua pada tanggal 1 Oktober 1965 yang
dikenal dengan nama Gerakan Tiga Puluh September ( G30S/PKI).
Sebagai langkah pertama mereka mencullik dan
kemudian membunuh beberapa orang perwira dan pejabat TNI-AD yang dianggap
sebagai lawan politik. Dalam waktu yang cukup singkat pemberontakan itu
berhasilditumpas oleh ABRI dan rakyat yang memiliki jiwa pancasilais untuk
membuktikan keampuhan dan kesaktian pancasila dalam melawan ideology yang tidak
sesuai dengan Pancasila Dasar Negara. Komunis merupakan bahaya yang perlu kita
waspadai sampai saat ini, kemudian dibangun Monumen Pancasila Sakti dan Museum
Pengkhianatan PKI yang menyajikan beberapa kegiatan pengkhianatan PKI sejak
tahun 1945 serta penumpasannya oleh rakyat Indonesia bersama dengan ABRI.
Dengan memvisualisasikan kisah pemberontakan itu,
baik berupa relief ataupun dalam bentuk diorama, serta melestarikam
tempat-tempat yang berhubungan dengan pemberontakan, para pengunjung diharapkan
dapat mengetahui tragedi yang pernah menimpa bangsa kita yang dilakukan oleh
komunis. Dengan berdirinya Monumen Pancasila Sakti dan Museum Pengkhianatan PKI
ini diharapkan lebih meningkatkan kewaspadaan kita terhadap bahaya nya komunis.
Monument pancasila sakti mulai dibangun pada
tahun 1967, sedangkan penyelesaian pembangunan dan peresmiannya pada tahun
1972. Tujuan dan hakekat spiritual pembangunan Monumen Pancasila Sakti adalah
sebagai berikut :
1.
Untuk mengenang jasa pahlawan yang gugur dalam
membela Negara, bangsa dan Pancasila samapi titik darah penghabisan.
2.
Membina semangat Korsa dikalangan prajurit TNI.
3.
Monumen peringatan bagi perjuangan Nasional.
4.
Cerminan dari perjuangan Bangsa Indonesia kepada
dunia Internasional.
2.2 Keadaan Lingkungan dan Pelataran Di Monumen Pancasila Sakti
Keadaan pelataran
Monumen Pancasila Sakti ini luas. Di sebelah terdapat pelataran sebagai tempat
upacara pada hari peringatan Kesaktian Pancasila. Di sebelah kiri lapangan
upacara terdapat pintu gerbang untuk masuk ke sumur tua dan rumah-rumah
yang di gunakan PKI untuk menyiksa dan membunuh para pahlawan revolusi.
Setelah keluar dari area sumur terdapat pelataran yang luas yaitu pelataran
Monumen Pancasila Sakti. Di sebelah kanan monumen di gunakan sebagai pembawa
jenasah pahlawan revolusi dengan menggunakan kendaraan yang ada di
pelataran itu.
Di Desa Lubang Buaya ada
tiga buah rumah dan sebuah sumur tua yang di pergunakan PKI sebagai basis
pembantaian. Tanggal 1 Oktober 1965 PKI melakukan pemberontakan ke-2 yang di
pimpin Letkol Untung serta di tandai gugurnya para Perwira Angkatan Darat yang
di anggap sebagai penghalang untuk mencapai tujuan mereka, adapun tempat
yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh, adalah :
1. Rumah Bapak Harjono,
yang digunakan untuk menyiksa dan membunuh para perwira tinggi Angkatan Darat.
2. Rumah Bapak Sueb,
sebagai tempat pembagian tugas atau sebagai tempat pos komando oleh PKI.
3. Rumah Ibu Amroh,
digunakan para pemberontak sebagai dapur umum untuk memenuhi
segala kebutuhan makanan.
2.3 Peristiwa apa
saja yang terjadi di Lubang Buaya
Peristiwa G-30S PKI adalah peristiwa
yang terjadi di Lubang Buaya. Gerakan ini melibatkan
sebagian pasukan Tjakrabirawa yakni
Komandan Batalyon I Kawal Kehormatan Letkol Untung Syamsuri yang
memimpin gerakan ini. Pasukan ini dibagi dalam tiga kelompok yakni
Pasopati, Bimasakti dan Pringgodani dan dipimpin perwira dari Tjakrabirawa,
anak buah Untung.
Pasopati dalam penculikan membunuh
langsung tujuh Jenderal AD yang akan diculik. Sebelumnya ada 8 Jenderal yang
akan diculik. Namun satu nama, Brigadir Jenderal Ahmad Soekendro lolos karena
sedang melawat ke China. Satuan Pasopati terdiri dari 250 anggota Tjakrabirawa. Sersan
Mayor Boengkoes, anggota resimen Tjakrabirawa yang menjadi salah satu pelaku
penculikan terhadap tujuh jenderal mengungkap sebelum penculikan terjadi, ada
pengarahan di kawasan Halim Perdanakusuma pada 30 September 1960 pukul 15.00
WIB. Dalam
arahan tersebut, disebutkan ada sekelompok jenderal yang dinamakan Dewan
Jenderal untuk melakukan kudeta terhadap Soekarno. Boengkoes mengungkapkan, dia
bersama para komandan pasukan kemudian dikumpulkan pada dini hari oleh Komandan
Resimen Tjakrabirawa, Letnan Satu Doel Arif. Kemudian pasukan dibagi menjadi
tujuh yang bertugas menculik ketujuh Dewan Jenderal. Adapun Boengkoes masuk
dalam tim yang bertugas menculik Jenderal MT Harjono, hidup atau mati.
Tepat 1 Oktober 1965 dini hari, rombongan pasukan ini pun
berarak dari Lapangan Udara Halim Perdanakusuma kemudian membelah Jakarta.
Mereka menuju Menteng, dimana rumah para jenderal berada. Sebagian lagi ke
Kebayoran Baru, rumah Jenderal DI Panjaitan. Tiga dari tujuh jenderal tersebut
diantaranya telah dibunuh di rumah mereka masing-masing, yakni Ahmad Yani, M.T.
Haryono dan D.I. Panjaitan. Sementara itu ketiga target lainya yaitu Soeprapto,
S. Parman dan Sutoyo ditangkap hidup-hidup. Sementara Jenderal Abdul Harris
Nasution yang jadi target utama penculikan berhasil lolos. Sementara putrinya
bernama Ade Irma Suryani Nasution meninggal dunia dan ajudannya Lettu CZI
Pierre Andreas Tendean yang dikira Nasution diculik.
Setelah beberapa Perwira tinggi
Angkatan Darat dijemput secara paksa maka PKI membawa ke suatu tempat untuk
disiksa. Para perwira tinggi Angkatan Darat yang dibunuh PKI lalu disembunyikan
di dalam sumur tua. Waktu itu, Sumur di timbun dengan tanah dan sampah
serta di timbuni pohon pisang, tanggal 3 Oktober 1965 Lubang Buaya digunakan
PKI untuk menyembunyikan ke 7 mayat Jendral Angkatan Darat yang diculik,
sekarang sumur itu sudah dibangun dengan bagus. Di sebelah kiri terdapat pohon
mangga dan sebelah depan terdapat rumah milik Bapak Harjono yang di gunakan PKI
untuk menyiksa dan membunuh perwira Angkatan Darat. Betapa kejamnya PKI
karena perwira itu dimasukan ke sumur yang sangat sempit dan dalam. Kita
dapat melihatnya sekarang dengan jelas karena sumur tua itu sudah dibangun
untuk mengingat kekejaman dan keganasan PKI.
BAB III
PENUTUP
3.1
Kesimpulan
Monumen
Pancasila Sakti adalah situs sejarah yang memiliki nilai sejarah sebagai jejak
rekam tindakan PKI yang berusaha melumpuhkan Angkatan Bersenjata, diantaranya
membunuh prajurit TNI AD beserta para deputinya dan satu perwira menengah
dengan menguburkannya di sebuah sumur tua berdiameter 75 centimeter dan
berkedalaman 12 meter. Sekaligus menjadi penanda, betapa saktinya Pancasila
sebagai Dasar Negara RI, yang telah teruji dari ancaman ideologi komunis,
melalui pemberontakan PKI 1948 dan 1965, dan dengan adanya Monumen Pancasila SaktI diharapkan
generasi muda agar mengetahui dan memahami peninggalan sejarah bangsa pada masa
lalu.
3. 2 Saran
1. Sebagai generasi muda kita harus selalu
menjaga sejarah – sejarah yang sangat tinggi nilainya karena, sejarah adalah
cermin dari kekayaan bangsa. Serta meneruskan cia – cita dari bangsa.
2. Sebagai Warga Negara Indonesia kita harus
menjunjung tinggi nama baik bangsa dan Negara.
3. Monumen Pancasila Sakti harus di jaga
kelestariannya agar tetap utuh
keasliannya.
4. Mempelajari
serta mengambil hikmah dari apa yang terdapat di Monumen Pancasila Sakti.
Sumber :